Pagi.. bersama mentari..
Andai kau mengerti arti diamku
Andai kau paham arti sebuah ketulusan
Bukan sesak didada yang membuat aku menangis
Bukan perpisahan yang membuat aku sakit
Bukan pula pertengkaran yang membuat aku menyesal
Waktu yang tak sia sia tanpa percuma
Begitu yakin akan halusinasi yang menjadi nyata
Dan memang sudah nyata adanya
Ketika aku mulai bersyukur dan mengambil kebaikan hikmah dalam ketersungkuran
Kau seakan tak pernah ada dan memang sudah tak ada
Andai kau mengerti arti diamku
Andai kau paham arti sebuah ketulusan
Bukan sesak didada yang membuat aku menangis
Bukan perpisahan yang membuat aku sakit
Bukan pula pertengkaran yang membuat aku menyesal
Waktu yang tak sia sia tanpa percuma
Begitu yakin akan halusinasi yang menjadi nyata
Dan memang sudah nyata adanya
Ketika aku mulai bersyukur dan mengambil kebaikan hikmah dalam ketersungkuran
Kau seakan tak pernah ada dan memang sudah tak ada
Bahkan tak mungkin ada
Meski mata ini sungguh mampu melihat bayangmu...
Semakin jauh kurengkuh tiada arah...
Semakin jauh dari gapaian hatiku
Semakin jauh kurengkuh tiada arah...
Semakin jauh dari gapaian hatiku
Hingga aku mengisi kekosongan hatiku dengan
berdialog sama sang Khalik
Dan aku menemukan jawabannya
Bukan lagi kau.....
Bukan cuma kau.....
Bukan lagi kau.....
Bukan cuma kau.....
Bukan hanya kau.....
Bukan pula untuk kau....
Ketahuilah.....
Kebahagiaan yang tiada tara dalam tangisku pada Alloh
Juga semua yang ada tak lagi mampu ku jamah kini tlah ada yg lebih baik
Kebahagiaan yang tiada tara dalam tangisku pada Alloh
Juga semua yang ada tak lagi mampu ku jamah kini tlah ada yg lebih baik
di tulis oleh: Ririn Setyowati
komentar:
Posting Komentar